ISTIQAMAH PASCA RAMADHAN


Ramadhan baru berlalu satu hari, hendaknya seorang muslim berupaya untuk istiqamah di atas ketaatan kepada Allah. Beberapa ibadah yang bisa dilakukan untuk menggapai keistiqamahan pasca Ramadhan diantaranya:

 

1. Shalat berjamaa’ah di masjid bagi laki-laki, dan hukumnya adalah wajib berdasarkan firman Allah:

وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ

“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’.” (Q.S. Al-Baqarah: 43)

 

2. Menjaga shalat witir walaupun satu raka’at, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اجْعَلُوا آخِرَ صَلاَتِكُمْ بِاللَّيْلِ وِتْرً

“Jadikanlah akhir shalat malam kalian adalah shalat witir.” (HR. Bukhari dan Muslim)

 

3. Puasa enam hari dibulan Syawal, hal ini sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim)

 

4. Rutin membaca Al-Qur’an, ingat bahwa membaca Al-Qur’an tidak hanya pada bulan Ramadhan. Ibadah satu tidaklah mudah untuk bisa konsisten diatasnya kecuali mereka yang mendaptkan taufiq dari Allah Ta’ala. Perhatikanlah hadits berikut yang menjelaskan keutamaan membaca Al-Qur’an,

عَنْ أَبي أُمَامَةَ الْبَاهِلِىُّ رضى الله عنه قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ

“Abu Umamah Al Bahily radhiyallahu ‘anhu berkata: “Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Bacalah Al Quran karena sesungguhnya dia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at kepada orang yang membacanya” (HR. Muslim)

 

5. Merutinkan Shalat Dhuha, saat Ramadhan jiwa manusia begitu antusias untuk beramal dengan amalan sunnah, Shalat Dhuha diantaranya. Jangan sampai ibadah yang satu ini, Kita tinggalkan begitu saja tatkala Ramadhan berlalu. Keutamaan Shalat Dhuha diantaranya adalah berdasarkan sebuah hadits qudsi:

قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تَعْجِزْ عَنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَكْفِكَ آخِرَهُ

“Allah Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat raka’at shalat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang” (HR. Tirmidzi)

 

6. Merutinkan zikir pagi dan sore, Allah berfirman:

فَسُبْحَانَ اللَّهِ حِينَ تُمْسُونَ وَحِينَ تُصْبِحُونَ

“Maka bertasbihlah kepada Allah di waktu kamu berada di sore hari dan waktu kamu berada di waktu pagi hari” (QS. Ar-Rum: 17)

 

7. Memperbanyak berdoa kepada Allah agar mendapatkan keistiqamahan, Rasulullah shalalallahu ‘alaihi wasallam adalah Nabiyullah yang mencontohkan hal ini dalam praktek hidup beliau. Do’a yang paling sering Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam panjatkan adalah,

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ

“Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu”

 

Itulah beberapa amalan yang bisa kita lakukan untuk mendapatkan keistiqamahan pasca Ramadhan. Semoga kita menjadi hamba Allah yang beribadah kepada-Nya setiap waktu, bukan hanya pada bulan Ramadhan. Aamiin.

 

Fajar Badea 4 Ummul Quro, 2 Syawal 1440 H / 5 Juni 2019
Akhukum Noviyardi Amarullah Tarmizi

Punya pertanyaan atau komentar?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Arsip Tulisan

Ikuti di Channel Telegram: Darul ‘Ilmi

@darulilminoviyardi