Kategori: Fawa’id Dauroh


Pada liqo’ maftuh malam tadi, Syaikh Dr. Ziyad al-‘Abbadi hafidzahullah menyampaikan kepada peserta dauroh:

“Percayalah kepada saya, berdasarkan pengalaman yang saya lalui, tidaklah saya melihat seorang penuntut ilmu yang sibuk dengan orang lain, melainkan Allah akan jadikan dia lalai terhadap dirinya sendirinya. Maksud dari sibuk dengan orang lain adalah, sibuk menghukumi orang lain dengan mengatakan fulan demikian, fulan demikian, fulan masih ahlussunnah, fulan sudah keluar dari ahlussunnah, dan setersnya. Hal ini akan menjadikan ia lalai terhadap dirinya sendiri, yaitu lalai untuk belajar. Akan tetapi ingat, hal ini tidak menghalangi seseorang untuk memberikan nasihat.” [...]  [ baca selengkapnya ]


Ketika seseorang dihinggapi ujub, maka hendaknya ia melihat tiga hal:

  1. Dosa-dosa yang ia lakukan, dan ini sangatlah banyak
  2. Kekurangan dan ketidak sempurnaannya dalam beramal
  3. Nikmat-nikmat Allah yang sangat banyak atas dirinya

Dengan ketiga hal diatas, maka niscaya seseorang tidak akan kagum dengan dirinya, karena ia merasa bahwa semuanya adalah karunia Allah Subhanahu Wata’ala.

*Faedah Daurah bersama Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin Al-Badr [...]  [ baca selengkapnya ]


Di dalam liqo’ maftuh dan penutupan daurah pagi ini, datang pertanyaan kepada Syaikh Abdurrazzaq hafidzahullah: “Di antara hal yang merusak hubungan para du’at adalah munculnya hasad antara mereka, apa yang anda nasihatkan bagi kami? “

Maka Syaikh hafidzahullah menjawab: ” Hasad (dengki)  merupakan musibah, dan imam (pemimpin) orang-orang hasad adalah Iblis.  Setiap pendengki, maka contoh mereka adalah Iblis. Allah telah menyebutkan di dalam Al-Qur’an tentang hasadnya Iblis kepada Adam ‘alaihissalam dan hasadnya Yahudi kepada orang-orang beriman. [...]  [ baca selengkapnya ]

Arsip Tulisan

Ikuti di Channel Telegram: Darul ‘Ilmi

@darulilminoviyardi