Ada Apa Setelah Ramadhan (2)


Bulan Syawal kan berakhir, mari kita introspeksi diri kita masing-masing! Boleh jadi ada tanda-tanda kerugian dan ketidakberuntungan pada diri kita selepas Ramadhan pergi.

Di antara tandanya adalah:

  1. Keadaannya sama seperti sebelum Ramadhan, atau bahkan lebih buruk dari sebelumnya.
  2. Matanya masih silau dengan kesesatan dan kemaksiatan.
  3. Kembali bermalas-malasan.
  4. Menyia-nyiakan kewajiban.
  5. Tetap menerjang keharaman dan mengajak manusia kepadanya.

Jangan sampai kerugian itu terus ada pada diri kita. Jadilah hamba Allah yang menyembah-Nya dan menjauhi kemaksiatan kapanpun itu, sebagaimana firman Allah:

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ

“dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).” (QS. Al-Hijr: 99)

 

Disarikan dari: Maa Dzaa Ba’da Ramadhan karya Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr hafidzahullah

 

Akhukum Noviyardi Amarullah
Pontianak, 29 Syawal 1441 H / 20 Juni 2020

Punya pertanyaan atau komentar?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Arsip Tulisan

Ikuti di Channel Telegram: Darul ‘Ilmi

@darulilminoviyardi